Batuk Pilek (batpil), penyakit yang sering banget dialami sama anak-anak. Ya, Kenzie sudah dua kali kena batpil. Pertama waktu Kenzie umur 1 bulan dan yang kedua saat Kenzie umur 4 bulan (seminggu yang lalu). Kenzie selalu ketularan dari orang-orang. Waktu batpil yang pertama saya sampe gak tega litnya. Hidung Kenzie mampet, hidung penuh dengan ingus, dan batuk berdahak. Bayi baru umur 1 bulan udah ngerasain kayak gitu. Kita aja yang dewasa ngerasa sakit dan kewalahan kalau lagi batpil apalagi Kenzie :( Pernah Kenzie sampai muntah mengeluarkan dahak berwarna kuning. Lemes rasanya liat Kenzie kaya gitu. Mata Kenzie sampe merah dan ngeluarin air mata. Rasanya pengen marah sama orang yang nularin batpilnya ke Kenzie. Ternyata gini ya rasanya jadi orang tua kalau liat anaknya sakit. Sedih banget. Batpil yang pertama ini Kenzie berobat ke dokter dan dikasih puyer. Kadang Kenzie suka muntah kalau dikasih obat. Dan pernah satu hari setelah minum obat Kenzie banyak banget tidurnya, melek cuma sebentar dan tidur lagi. Badan Kenzie lemes banget. Yang biasanya tangannya bertenaga ini nggak. Akhirnya saya berhentiin minum obatnya.
Minggu kemarin Kenzie kena batpil lagi. Dan ini ketularan lagi. Huuft. Kesal rasanya. Kenzie sampai 2 kali kena batpil padahal usianya baru 4 bulan. Kali ini saya gak mau berobat lagi ke dokter. Pasti Kenzie dikasih obat lagi. Saya takut Kenzie ngalamin hal yang sama. Saya pernah baca twit
@ID_AyahASI tentang penanganan bayi yang kena batpil. Bayi yang terserang batpil sebenarnya tidak perlu minum obat, cukup banyak diberi ASI, dijemur, dan treatment terapi uap ruangan. Saya mencoba 3 hal tersebut. Dan alhamdulillah batpil Kenzie tidak parah, tidak seperti yang pertama. Memang Kenzie pilek tapi tidak parah. Dengan terapi uap ruangan bukan berarti hanya dengan sekali melakukan batpil akan langsung hilang. Butuh beberapa hari sampai batpil benar-benar hilang. Terapi uap ruangan ini bertujuan untuk mengencerkan dan mengeluarkan lendir, serta melegakan pernapasan.
Bagaimana sih terapi uap ruangan itu?
- Pertama sediakan air panas dalam sebuah wadah lalu teteskan dengan minyak kayu putih.
- Taruh wadah tersebut di pojokkan kamar
- Tutup pintu kamar agar uap menyebar ke seluruh ruangan
- Jika ruangan menggunakan AC, set AC agar tidak terlalu dingin, karena AC membuat udara menjadi kering
- Lakukan beberapa kali agar hasilnya lebih maksimal
Dalam sehari saya bisa 3-4 kali melakukan terapi uap ruangan ini. Mudah dan murah. Batuk pilek pun jadi tidak parah. Setelah sehari terapi uap ruangan, batuk Kenzie langsung hilang. Tinggal pileknya saja, tapi pilek itu cuma sedikit, tidak sampai mengalir terus dari hidung. Terapi uap ruangan ini berhasil buat Kenzie.
Silahkan mencoba ya buat ibu-ibu lainnya. Semoga membantu.
Kenapa saya memberikan tanda kurung pada kalimat Ingin dan Harus?
Ingin: karena saya sempat memberikan sufor kepada Kenzie, jadi saya mempunya keinginan untuk memberhentikan sufor dan memberikan ASI secara eksklusif
Harus: Saya harus memberikan ASI secara eksklusif karena itu cita-cita saya. Harus bisa memberikan ASI sampai usia 2 tahun. ASI is the best!
Ya, saya baru memberikan ASI secara eksklusif tanpa dicampur sufor baru seminggu ini. Padahal usia Kenzie sudah 2 bulan.
ASI saya baru keluar 2 hari setelah melahirkan. Pada saat itu Kenzie lebih banyak tidurnya. Jadi, dia jarang menyusu. Saya ga tahu kalau ternyata Kenzie jarang menyusu dan lebih banyak tidur itu tanda-tanda ia mengalami Jaundice. Saat ASI mulai keluar banyak Kenzie harus dirawat di ruang Perinatologi, jadi saya hanya bisa menyusui secara langsung pada jam besuk saja. Saya memompa ASI untuk diberikan pada Kenzie. ASI saya banyak, payudara sampai bengkak. Hasil pompa pertama kali mencapai 60ml. Menurut teman saya, hasil pompa sampai 50ml itu sangat banyak. ASI yang dipompa berwarna kuning. Itulah kolostrum. Alhamdulillah Kenzie mendapatkan kolostrum. Kolostrum sangat bagus untuk bayi karena mengandung immunoglobulin IgA yang melapisi saluran pencernaan.
|
Hasil Pompa Pertama 60ml |
Aduuuuh.. Kenzie udah 5 hari nih ga pup. Tapi sebelumnya Kenzie gak pup selama 8 hari. Sebelumnya lagi gak pup selama 4 hari. Siapa coba yang ga bingung kalo anaknya ga pup. Pasti orang tua baru yang belum ada pengalaman bakal panik kalo anaknya yang tadinya pup-nya tiap hari sekarang jadi ga teratur gini. Ya itulah yang saya alami, panik, takut, dan bingung harus bagaimana.
Untungnya, walopun pup-nya ga teratur Kenzie ga pernah rewel atau mengedan sambil kesakitan. Berarti Kenzie gak mengalami sembelit.
Ya.. Sudah 24 hari usia Kenzie. Tapi saya masih harus melihat matanya yang kuning. Memang badannya sudah tidak kuning, tapi matanya masih terlihat kuning. Sebenarnya sedih sekali saya ketika melihat matanya. Tapi begitu melihat senyumnya saat kami saling berpandangan membuat saya merasa bahagia. Kenzie selalu menghibur saya dengan senyumnya.
Hari Sabtu kemarin (10 Maret 2012), saya mengunjungi dokter anak untuk konsultasi mengenai keadaan Kenzie. Yang paling pertama saya tanyakan adalah tentang penyakit kuningnya. Dokter bilang keadaannya sudah baik. Kuning yang ada di daerah kepala sampai leher akan hilang dalam waktu 1 bulan. Oke, saya tenang karena dokter mengatakan hal itu. Selain itu, dokter bilang saya harus tetap memberikan ASI, tidak perlu tambah sufor. Malah saya diberitahu bagaimana caranya agar ASI lebih banyak.
Tapi, ketika saya sedang berduaan dengan Kenzie dan lagi-lagi ketika menatap matanya, saya merasa galau lagi. Apa benar keadaan Kenzie bener-benar sehat? Apa tidak terlalu lama Kenzie mengalami sakit kuning?
Saat-saat seperti ini saya membutuhkan orang-orang yang bisa mendukung saya secara psikis. Menyemangati saya, membuat hati saya tenang. Lalu teman saya menghubungi lewat BBM, dia menceritakan temannya ada yang mengalami hal yang sama seperti saya. Ia mengalami Breastmilk Jaundice. Bayinya mengalami kuning dan menurut cerita ASI nya tidak cocok untuk bayinya. Namun, dia berpikir "saya yakin Allah Swt tidak akan menciptakan ASI jika ASI berbahaya untuk bayi, maka saya bertekad terus memberikan ASI, dengan resiko harus bersabar melihat kuning pada bayinya selama 7 minggu". Dan akhirnya, karena tekadnya yang kuat dengan menyusui bayinya setiap 2 jam sekali, bayinya sembuh dari sakit kuning.